HUBUNGAN STRES AKADEMIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA TINGKAT SATU DI STIKES KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO SURABAYA

Banyak mahasiswa yang saat ini sedang mengalami stres akademik. Stres akademik merupakan perasaaan cemas atau tertekan baik secara fisik maupun mental yang menimbulkan perasaan tegang dalam menanggapi tuntutan belajar atau akademik. Fenomena di STIKES Katolik St.Vincentius a Paulo ditemukan beberapa mahasiswa mengalami stres akademik yang tinggi. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui hubungan stres akademik dengan motivasi belajar pada mahasiswa ilmu keperawatan tingkat satu di STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi responden yang digunakan untuk penelitian ini adalah seluruh mahasiswa ilmu keperawatan tingkat satu. Penelitian ini menggunakan total sampling dengan 33 responden. Pengumpulan data dengan kuesioner Educational Stress Scale for Adolescents (ESSA) untuk mengukur tingkat stres akademik dan kuesioner motivasi belajar untuk mengukur tingkat motivasi belajar. Hasil menunjukkan bahwa 18% mahasiswa mengalami stresak ademik tinggi, 67% mahasiswa mengalami stres akademik sedang serta 15% mahasiswa mengalami stres akademik rendah dan 21% mahasiswa memiliki motivasi belajar tinggi, 61% mahasiswa memiliki motivasi belajar sedang serta 18% mahasiswa memiliki motivasi belajar rendah. Hasil uji Rank Spearman yaitu p=0,003 dengan r = -0,505 yang berarti kekuatan hubungan kuat dengan arah negatif antara kedua variabel dimana semakin tinggi stres akademik maka semakin rendah motivasi belajar dan sebaliknya. Dalam mengurangi stres akademik dan menambah motivasi belajar, mahasiswa harus mampu untuk selalu berpikir positif atau optimis, menentukan strategi koping, mendapat dukungan dan memberi self-reward pada diri sendiri.