SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN RESIKO BUNUH DIRI DI STIKES KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO SURABAYA

ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN RISIKO BUNUH DIRI PADA
MAHASISWA DI STIKES KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO
SURABAYA
MOCH FAJAR ARIFIYANTO
(202102010)
Depresi menjadi salah satu pemicu munculnya pemikiran yang negatif akibat
hilangnya rasa percaya terhadap diri sendiri, akibat kurangnya dukungan dari orang
sekitar pula dapat menempatkan seseorang muncul ide untuk mengakhiri hidupnya
berisiko bunuh diri. Fenomena yang ditemukan di STIKES Katolik St. Vincentius
a Paulo Surabaya, beberapa responden ada yang memiliki masalah dengan keluarga
sehingga memiliki upaya melukai diri sendiri, ada juga yang mengalami
permasalahan teman sebaya. Serta faktor tambahan seperti tekanan ekonomi dan
tekanan orang tua. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara tingkat
depresi dan risiko bunuh diri pada mahasiswa di STIKES Katolik St Vincentius a
Paulo Surabaya. Penelitian menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross
sectional dan responden dalam penelitian ini berjumlah 77 orang yang diambil
dengan teknik simple random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah BDI-II
(Beck Depression Inventory) untuk depresi dan RFSI (Risk Factor of Suicidal
Ideation) untuk risiko bunuh diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa
di STIKES Katolik St Vincentius a Paulo Surabaya Lebih dari 50% (56%) memiliki
tingkat depresi normal dan Lebih dari 50% (64%) tidak berisiko bunuh diri. Hasil
uji Spearman menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05) dan koefisien korelasi r=+0,534,
yang berarti terdapat hubungan positif sedang antara tingkat depresi dan risiko
bunuh diri. Hal ini menegaskan pentingnya peran institusi dalam menyediakan
blind consultation, kampanye self love dan dukungan teman sebaya untuk
mencegah peningkatan depresi.