HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA DI SMA KATOLIK STELLA MARIS SURABAYA

Banyaknya konflik terjadi pada remaja seperti mudah marah, menghindar dan berbagai perilaku menyimpang. Penggunaan mekanisme koping yang tepat membuat remaja mampu menahan diri dari tekanan sehingga efektif mengurangi dampak pada kesehatan mentalnya. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan mekanisme koping dengan kesehatan mental remaja di SMA Katolik Stella Maris Surabaya. Desain penelitian adalah studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah 99 siswa/i dengan teknik sampling proportionate stratified random sampling. Mekanisme koping diukur menggunakan instrumen BriefCOPE dan kesehatan mental menggunakan instrumen Mental Health Continuum-Short Form (MHC-SF). Hasil penelitian didapatkan 78% responden memiliki mekanisme Problem Focused Coping dan 69% responden memiliki kesehatan mental sedang. Uji statistik Spearman Rank menunjukkan p=0,000 dengan koefisien korelasi +0,377 berarti terdapat hubungan positif rendah antara mekanisme koping dengan kesehatan mental pada remaja yaitu semakin baik mekanisme koping kearah Problem Focused Coping maka kesehatan mental pada remaja akan menjadi berkembang. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara mekanisme koping dengan kesehatan mental pada remaja dengan kekuatan hubungan rendah dan arah hubungan positif. Pemberian sosialisasi siswa bersama orang tua untuk mengenali kesehatan mental pada remaja dan faktor yang mempengaruhi kesehatan mental anak remaja sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mental pada remaja.

Kata Kunci : mekanisme koping, kesehatan mental, remaja