Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di SMP Negeri 36 Surabaya

Aktivitas fisik yang cukup dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi (TD), penyakit jantung koroner (PJK), stroke, diabetes, dan kanker. Fenomena yang muncul di SMP Negeri 36 Surabaya adalah banyak remaja yang memiliki proporsi tubuh obesitas karena kurang melakukan aktivitas fisik. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada remaja di SMP Negeri 36 Surabaya. Penelitian ini menggunakan studi korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah remaja SMP Negeri 36 Surabaya dengan jumlah sampel 53 responden yang diambil secara cluster random sampling. Aktivitas fisik dinilai dengan menggunakan kuesioner PAQ-A (Phisical Activity Questionnaire Adolescents) dan obesitas menggunakan pengkuran IMT/U. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Aktivitas fisik dan variabel terikatnya adalah kejadian obesitas. Data analisa menggunakan uji rank spearman. Hasil penelitian yang didapatkan aktivitas fisik ringan sebanyak 57% responden, aktivitas sedang sebnyak 39,3% responden, yang mengalami obesitas sebanyak 21% orang dan tidak obesitas sebanyak 79% responden. Hasil uji statistik didapatkan hasil p=0,872 dengan nilai α=0,05 dimana p>α yang yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada siswa/siswi SMP Negeri 36 Surabaya hal ini terjadi karena pada dasarnya ada faktor lain yang menyebabkan obesitas sehingga dilakukan penelitian lebih lanjut. Peneliti memberikan saran bagi peneliti selanjutnya agar dapat menilai faktor lain yang dapat mempengaruhi obesitas.

Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Kejadian Obesitas, Remaja