Pendampingan remaja terkait kesehatan reproduksi di SMAK St. Louis 2 Surabaya

Salah satu permasalahannya adalah perilaku seksual. Perilaku seksual remaja saat
ini lebih mengarah ke perilaku seksual yang tidak aman. Seks pranikah banyak
dilakukan oleh remaja saat ini. Faktor terjadinya aktivitas seksual pranikah ini
antara lain pergaulan dari teman sebaya, kurangnya pengetahuan remaja serta
social budaya. Aktivitas seksual pranikah yang dilakukan remaja akan
memberikan dampak yang buruk seperti penyakit menular seksual (PMS), HIV,
kehamilan yang tidak diinginkan dan kekerasan seksual. SMAK St. Louis 2
Surabaya merupakan salah satu sekolah swata di wilayah Surabaya. Maraknya
kejadian yang berkaitan mengenai Kesehatan reproduksi remaja seperti pacaran
yang tidak sehat, perilaku seks dini, kehamilan diluar nikah serta aborsi, membuat
para guru di SMA menjadi waspada. Permasalahan yang terjadi di mitra adalah
siswa- siswi kelas XI IPA dan IPS belum pernah mendapatkan informasi
mengenai seksualitas pada remaja. Pengetahuan mereka juga kurang mengenai
seksualitas pada remaja. Serta belum adanya kegiatan pendampingan remaja
khusus mengenai Kesehatan reproduksi. Kegiatan pengabdian masyarakat
dilaksanakan secara daring di SMAK St. Louis 2 Surabaya. Kegiatan awal adalah
melakukan survey lapangan dengan cara melakukan wawancara dengan guru BK
di SMAK St. Louis 2 Surabaya. Kegiatan selanjutnya adalah memberikan
Pendidikan Kesehatan kepada siswa kelas XI IPA dan IPS. Pendidikan Kesehatan
dilakukan pada tanggal 23 Oktober 2021 secara online melalui media Zoom
Meeting karena masih dalam kondisi pandemic Covid- 19. Kegiatan dihadiri oleh
perwakilan guru dan guru BK SMAK St. Louis 2 Surabaya. Peserta yang hadir
pada kegiatan edukasi Kesehatan mengenai Kesehatan reproduksi sejumlah 86
orang siswa kelas XI IPA dan IPS. Sebelum kegiatan edukasi dimulasi, para
siswa diberikan link pertanyaan terkait Kesehatan reproduksi. Dari hasil tersebut
didapatkan bahwa sebanyak 62,8% siswa memiliki pengetahuan cukup, 24,4%
memiliki pengetahuan kurang dan 12,8% memiliki pengetahuan baik mengenai
Kesehatan reproduksi. Kegiatan edukasi dimulai dengan sesi pemberian materi
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan diskusi. Proses tanya jawab dan diskusi
didampingi oleh tim pengabdi. Meskipun dilakukan secara online, para siswa
antusias mengikuti kegiatan edukasi Kesehatan. Para siswa banyak bertanya
mengenai perilaku seksual yang menyimpang dan cara mengatasinya. Pada akhir
sesi diskusi, siswa diberikan soal post tes Kembali melalui link yang telah
diberikan. Pemberian edukasi Kesehatan kepada siswa dapat meningkatkan
pengetahuan siswa mengenai Kesehatan reproduksi. Hal ini dapat dilihat dari hasil
tes yang diberikan ternyata ada peningkatan. Siswa yang mempunyai pengetahuan
baik sebesar 79% dan siswa yang memiliki pengetahuan cukup sebesar 21%.
Setelah kegiatan pemberikan edukasi Kesehatan, dilakukan kegiatan
pendampingan melalui chat WA dengan di bantu guru BK SMAK St. Louis 2
Surabaya. Siswa yang memiliki permasalahan mengenai Kesehatan reproduksi
dapat menanyakan dan meminta saran terkait permasalahanya tersebut. Saran
kepada Sekolah, agar pemberian pembekalan mengenai Kesehatan reproduksi
tidak hanya diberikan kepada siswa tetapi juga kepada orang tua. Sehingga orang
tua dapat Bersama- sama dengan remaja dalam meningkatkan Kesehatan
reproduksinya.